Rabu, 20 November 2019

Summary - Chapter 4 : Audit Teknologi Informasi Menggunakan Peralatan dan Teknik Computer-Assisted Audit

November 20, 2019 0 Comments

Peran auditor adalah untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi risiko dan merumuskan solusi kontrol yang meminimalkan risiko tersebut. Auditing adalah proses siklus yang menggunakan riwayat dan informasi terkini untuk penilaian resiko , analisis kontrol, pelaporan kepada manajemen, dan menggabungkan hasil audit ke penilaian risiko.



Semua jenis audit dan semua jenis auditor dapat mengambil keuntungan dari alat dan teknik perangkat lunak agar menjadi lebih efisien dan efektif. Terdapat dua kategori perangkat lunak:
  • Audit productivity tools, membantu auditor untuk mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk tugas-tugas administrasi
  • Computer-assisted audit tools (CAATs) yang membantu auditor mengevaluasi pengendalian aplikasi, dan memilih juga menganalisis data terkomputerisasi untuk tes pemeriksaan substantif.


Alat Produktivitas Auditor
Teknologi ini digunakan sebagai bagian dari proses audit untuk kegiatan-kegiatan berikut ini:
  • Perencanaan dan pelacakan jadwal audit tahunan
  • Dokumentasi dan presentasi
  • Komunikasi dan transfer data
  • Pengelolaan sumber daya
  • Manajemen data

Menggunakan CAATs dalam Proses Audit
CAAT dapat digunakan dalam berbagai cara untuk mengevaluasi integritas suatu aplikasi, menentukan kepatuhan dengan prosedur, dan terus memantau hasil pemrosesan. Auditor sistem informasi meninjau sistem aplikasi untuk memperoleh pemahaman tentang kontrol yang ada untuk memastikan akurasi dan kelengkapan data. Ketika kontrol aplikasi yang memadai diidentifikasi, auditor melakukan tes untuk memverifikasi efektivitasnya. Ketika kontrol tidak memadai, auditor harus melakukan pengujian yang lebih luas untuk memverifikasi integritas data. Untuk melakukan tes aplikasi dan data, auditor dapat menggunakan CAAT.

Perangkat Lunak Audit Umum
Penggunaan perangkat lunak audit umum memungkinkan untuk melakukan fungsi yang diperlukan langsung pada file aplikasi. Perangkat lunak audit dapat digunakan untuk:
  • Menganalisis dan membandingkan file
  • Memilih catatan khusus untuk diperiksa
  • Melakukan sampel acak
  • Validasi perhitungan
  • Menyiapkan surat konfirmasi
  • Menganalisis penuaan file transaksi

Application Controls
Auditor perlu menerapkan standar yang sama untuk aplikasi mereka sendiri karena mereka merekomendasikan kepada orang lain. Apakah aplikasi melibatkan men-download file dari mainframe ke spreadsheet atau penciptaan database departemen. Kontrol harus ada. Auditor menggunakan spreadsheet untuk menganalisis data dan menyusun opini. Risiko mengandalkan informasi yang tidak akurat untuk opini-opini audit bisa sangat memalukan. Beberapa kunci yang meminimalkan risiko dalam pembangunan spreadsheet meliputi:
  • Analisis
  • Sumber data
  • Dokumentasi
  • Verifikasi logika
  • Tingkat pelatihan
  • Tingkat audit
  • Komitmen pendukung

Database departemen harus dilindungi dengan pengamatan yang mencegah perubahan tidak sah terhadap data. Selain itu, setelah aplikasi database diimplementasikan, aplikasi harus disimpan di direktori program terpisah dan terbatas pada “eksekusi saja.”. Database integrity controls termasuk :
  • Refential integrity
  • Transaction integrity
  • Entity integrity
  • Value constraints
  • Concurrent update protection
  • Backup and recovery protection
  • Testing protection

Analisis Data
Menggunakan komputer untuk analisis data menjadi peluang besar di bidang inovasi bagi auditor. Komputer dapat membandingkan dan meringkas data juga dapat mewakili data dalam bentuk grafik. Program analisis data menggunakan teknik seperti:
  • Histogram
  • Modeling
  • Analisis perbandingan

Penggunaan IT untuk mengaudit TI bukan ide baru. Ini adalah salah satu inovasi auditor, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Evolusi berkelanjutan dari IT telah menempatkan fitur-fitur canggih dari hardware maupun software di tangan auditor IT untuk menerapkan dalam mendukung pelaksanaan, mendokumentasikan, dan menjalankan proses audit. Dengan kemajuan hardware dan software, kita dapat melihat bahwa bahkan pada tingkat aplikasi, alat dan teknik software yang ada bagi auditor untuk menerapkan pendekatan inovatif untuk proses validasi. IT telah menciptakan keterampilan baru dan kesempatan baru seperti komputer forensik.

Seperti yang dibahas sebelumnya, bahkan aplikasi berorientasi objek memiliki alat dan teknik yang tersedia untuk auditor yang digunakan dalam audit melalui sistem. CAATs dapat digunakan secara efisien, dan alat-alat yang efektif dalam mendokumentasikan pekerjaan audit dapat dilakukan untuk proses memvalidasi aplikasi. Domain CAATs memanjang dari workstation atau tingkat notebook ke client / server, mainframe, dan tingkat jaringan. Profesional audit TI harus menggunakan perawatan profesional yang wajar dalam penerapan CAAT untuk mendukung proses audit dan kemungkinan aplikasi forensik komputer jika kejahatan telah dilakukan dalam organisasi.






Daftar Pustaka : Frederick Gallegos, Daniel P. Manson, Sandra Senft, Carol Gonzales - Information Technology Control and Audit, Second Edition (2004)
Penulis : Ainindia Nurul R, 4KA01, 10116418.

Selasa, 19 Maret 2019

Konsep Data Mining : Implementasi Data Mining

Maret 19, 2019 10 Comments

Hellow! Apa yang kali ini akan kita bahas?

DATA MINING

Istilah data mining tentu sangat familiar bagi teman-teman yang sudah terjun di dunia bisnis dan analisis. Namun untuk yang lainnya, istilah tersebut terasa asing.

Menurut Pramudiono, data mining merupakan serangkaian proses dalam menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data yang selama ini tidak diketahui secara manual.

Data mining merupakan poin penting dalam dunia bisnis, apalagi di perusahaan besar. Karena data mining berperan dalam upaya untuk menggali atau menambang (mining) lebih dalam informasi yang terdapat dalam data yang besar. Tujuannya adalah untuk menemukan suatu pola atau hubungan antar himpunan yang mungkin memberikan sebuah manfaat. Bingung ya?

Salah satu kesulitan dalam memahami arti dari data mining adalah kenyataan bahwa data mining mewarisi berbagai aspek seperti statistik, database, kecerdasan buatan (artificial intelegent), dan juga information retrieval. Namun intinya, data mining merupakan proses mencari informasi dengan tujuan untuk menemukan hubungan atau pola yang bermanfaat bagi penggunanya dari sebuah data yang berjumlah besar.

IMPLEMENTASI DATA MINING

Implementasi dapat diartikan sebagai proses melaksanakan yang tadinya kebijakan menjadi sebuah tindakan. (Hanifah Harsono, 2002; 67). Implementasi merupakan kegiatan terencana yang dilakukan sungguh-sungguh berdasarkan aturan demi mencapai suatu tujuan.

Berikut adalah salah satu contoh implementasi data mining :

Implementasi Data Mining Algoritma Apriori Pada Sistem Persediaan Alat-Alat Kesehatan

Aktifitas transaksi yang terjadi di sebuah Apotek Kelambir – 2 Medan, menyebabkan penumpukan data yang semakin lama akan semakin besar. Jika dibiarkan, data-data yang menumpuk tersebut hanya akan jadi sampah yang tak berguna lagi bagi apoteker. Dengan teknologi zaman sekang yang makin canggih, data-data tersebut dapat dianalisa dan diperoleh informasi lebih lanjut. Sehingga diperlukan suatu aplikasi untuk mengolah data penting dari database yang menumpuk tadi.

Di Apotek Kelambir – 2 Medan sendiri, pihak apotek masih belum mengetahui informasi apa saja yang penting dalam meningkatkan penjualan dan pelayanan. Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan barang adalah dengan tetap menyediakan berbagai jenis alat-alat kesehatan secara terus menerus (kontinu) dalam gudang. Untuk mengetahui alat-alat kesehatan apa saja yang sering di beli konsumen, atau atau mengetahui alat-alat kesehatan apa saja yang jarang dibutuhkan konsumen, digunakanlah data mining.

Analisa data mining dilakukan dengan pencarian pola dari data transaksi, dimana data mining diimplementasikan dengan menggunakan database penjualan alat-alat kesehatan untuk menemukan kecenderungan pola kombinasi itemsets sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan untuk mempersiapkan alat-alat kesehatan apa saja yang harus di stok.

Penerapan data mining dalam kasus ini menggunakan algoritma Apriori, yaitu suatu penerapan yang membantu dalam membentuk kombinasi item yang mungkin, lalu kombinasi itu di uji apakah memenuhi parameter.

Sebagai contoh jika seorang konsumen membeli abocat (jarum infus), maka kemungkinan konsumen tersebut juga membeli kapas dan kasa. Lalu hanya dari informasi tersebut diambil informasi kembali bahwa ketika konsumen membeli kapas, kemungkinan besar konsumen tersebuat juga akan membeli kasa. Itulah yang disebut dengan kombinasi item yang mungkin.


Penulis : Ainindia





Referensi :

Senin, 21 Januari 2019

My Critical Review : Menentukan Status Kesehatan Ibu Hamil

Januari 21, 2019 0 Comments

Sistem Pakar Untuk Menentukan Status Kesehatan Ibu Hamil Dengan Metode Inferensi Fuzzy (Sugeno)
1.      Field Establishment
·         Sistem pakar merupakan salah satu sub bidang ilmu kecerdasan buatan. Sistem pakar adalah suatu model prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahlian dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
·         Implementasi dari pemanfaatan sistem pakar di bidang kesehatan atau kedokteran dapat berupa diagnosa penyakit, status kesehatan atau konsultasi kesehatan.
·         Mengetahui status kesehatan ibu hamil merupakan hal penting demi berlangsungnya kehidupan ibu maupun janin yang baik. Jika status kesehatan ibu hamil buruk, maka bayi yang dilahirkan akan beresiko buruk pula. Bagi si ibu sendiri status kehamilan yang buruk akan mempengaruhi saat persalinan dan pasca persalinan, bahkan dapat beresiko kematian.
2.      Masalah
Adapun permasalah yang dibahas dalam penelitian yaitu penentuan status kecukupan angka gizi ibu hamil yang masih dilakukan berdasarkan pengalaman bidan atau dokter yang kadang kala penentuannya kurang optimal. Penentuan tersebut kurang optimal karena tidak didukung pakar yang ahli di bidangnya (ahli gizi)
3.      Solusi
Pentingnya asupan gizi semasa kehamilan dan dan perbedaan asupan pada setiap ibu hamil, maka dibahas mengenai apa saja yang harus dikonsumsi berdasarkan kondisi ibu hamil. Pemecahan masalah dalam penelitian menggunakan metode TOPSIS, yang dapat menentukan jenis bahan makanan yang baik untuk kebutuhan gizi. Selain menggunakan antropometri juga digunakan metode inferensi fuzzy Sugeno sebagai sistem pendukung keputusan (SPK) status gizi.
Peneliti merancang aplikasi sistem pakar dan mengimplemetasikan metode fuzzy Sugeno. Perhitungan penentuan status ibu hamil menggunakan variabel dari 4T, diantaranya Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu sering, dan Terlalu dekat.
4.      Evaluasi
Pengujian status kesehatan menggunakan metode logika fuzzy Sugeno dan pengujian menggunakan standar baku antropometri memiliki hasil 82.60%, dari 23 data yang diujikan terdapat 4 data yang tidak sesuai. Perhitungan menentukan status kesehatan ibu hamil menggunakan tiga variabel yaitu usia ibu hamil, spasing, dan gravida.
5.      Kontribusi
Aplikasi ini dapat memberikan kemudahan saat menentukan kesehatan pada ibu hamil khususnya dalam penentuan kondisi ibu hamil normal ataupun kondisi ibu hamil yang beresiko. Aplikasi ini mampu memberikan kontribusi dalam hal peningkatan tingkat akurasi output informasi yang dihasilkan dibandingkan dengan penelitian yang sudah dilakukan.
6.      Critical Review
Sistem yang dirancang dengan mengimplementasikan metode fuzzy Sugeno dapat digunakan untuk membantu dalam menentukan status kesehatan ibu hamil. Namun penelitian ini hanya menggunakan variabel dari 4T. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya sistem dapat dikembangkan dengan menggunakan 18 variabel penapisan sebagai alat ukur penentuan status kesehatan ibu hamil.


Sumber : Purnomo, Agus Sidiq dan Putri, Novita Anggraini. 2017. Sistem Pakar Untuk Menentukan Status Kesehatan Ibu Hamil Dengan Metode Inferensi Fuzzy (Sugeno). https://journal.akprind.ac.id/index.php/jurtek/article/view/1199/864. Diakses tanggal 26 November 2018.