Sabtu, 07 Oktober 2017

Mengenal sistem CBT agar siap saat Ujian!

Oktober 07, 2017 27 Comments



Di zaman yang serba canggih seperti sekarang, hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia dijalankan secara otomatis dan praktis. Tidak lagi menggunakan tenaga kerja manusia dengan cara manual, melainkan dengan mesin, robot, atau komputer. Hampir seluruh bidang mulai bergerak menggunakan teknologi modern.

Contohnya banyak, misalnya di bidang transportasi ada ojek online yang kini tengah digandrungi masyarakat Indonesia. Kita tidak perlu repot jalan kaki ke jalan raya untuk mendapat ojek, sekarang kita bisa memesan lewat gadget kita masing-masing dan tinggal menuggu dijemput abang gojek deh.
Nah di bidang pendidikan, Indonesia juga telah mengikuti perkembangan yang serba canggih ini. Kalau jaman dulu siswa mengerjakan ujian secara manual, yaitu mengerjakan ujian menggunakan kertas dan pensil, kini telah bertransisi ke sistem tes komputerisasi CBT (Computer Based Test).

CBT mulai digunakan pada Ujian Nasional tahun 2015 lalu, dan terus diterapkan hingga sekarang. Walaupun masih banyak pro dan kontra terhadap sistem ini. Di Indonesia Ujian Nasional dengan CBT ini biasa disebut dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Ujian berbasis komputer ini terbilang baru bagi setiap siswa. Soalnya siswa terbiasa melakukan ujian dengan sistem paper based test. Mereka sudah terbiasa membulatkan jawaban pada kunci jawaban komputer dengan pensil 2B. Beberapa dari siswa ada yang semangat menggunakan sistem ini, beberapa juga ada yang kecewa. Para siswa pun mulai mencari info sana sini tentang CBT.

“Apa itu CBT?”

Mari kita bahas pelan-pelan.

CBT UN atau resminya disebut sebagai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.  Sistem ini hadir dengan beberapa latar belakang, di antaranya untuk meminimalisasi kecurangan atau kebocoran soal yang kerap terjadi saat UN dan mengurangi biaya pelaksanaan UN dengan meniadakan distribusi soal dan lembar jawaban kertas.

Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UN CBT pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Menjelang pelaksanaan UN, sekolah juga biasanya akan menggelar beberapa kali try out UN CBT untuk membiasakan siswa dengan sistem ini.

“Tujuan dari sistem CBT itu apa?”

Pelaksanaan UN berbasis CBT ini diharapkan dapat memenuhi tujuan berikut ini, yaitu;
1.  Meningkatkan mutu, fleksibilitas dan kehandalan ujian nasional,
2.  Memperlancar proses pengadaan ujian nasional,
3. Mempercepat perolehan hasil ujian nasional secara detail pada siswa, orang tua dan sekolah,
4. Demi mengurangi tingkat kecurangan yang selama ini muncul dalam UN berbasis kertas (Paper Based Test). Di saat yang sama, UN CBT juga meningkatkan Indeks Integritas UN 2015 sekolah di seluruh Indonesia.

“Kapan awal pelaksanaan CBT di Indonesia?”

CBT (Computer Based Test) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 saat penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) atau dikenal juga sebagai UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) pada jenjang SMP/MTs, SMA/MA dan SMK.

Pada tahun 2014 tidak semua sekolah di Indonesia menggunakan CBT hanya beberapa sekolah saja, dikarenakan tahun 2014 merupakan petama kali diadakan CBT sehingga tidak semua sekolah  siap untuk melaksankan CBT dan tidak mempunyai fasilitas yang memadai.

Akan tetapi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2016 terjadi peningkatan yang cukup tajam dalam jumlah penyelenggaraan UN menggunakan CBT terutama untuk SMA/MA SMK di Indonesia.

Selain itu di tahun 2016 bukan hanya pelaksanaan UN yang menggunakan CBT tetapi sebagian pelaksanaan SBMPT juga sudah mulai menggunakan CBT. Pada tahun ini yaitu tahun 2017, beberapa SMP di Indonesia juga telah menggunakan CBT.

“Seperti apa mekanisme Pelaksanaan CBT?”

Nah ini yang paling penting.

Gak sedikit yang mengira kalo pelaksanaan CBT ini dilakukan secara online dan real-time. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari segi teknis, seperti gimana kalau tiba-tiba mati lampu, atau sinyal internet yang tiba-tiba hilang atau mengalami gangguan?



Pada kenyataannya, penyelenggaraan UN CBT saat ini menggunakan sistem semi-online. Maksudnya gimana tuh? Jadi, awalnya soal akan dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal di sekolah-sekolah. Kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah). Setelah semua jawaban siswa terkumpul di server lokal, barulah nanti dikirimkan ke server pusat secara online (upload). Jadi jangan takut internet mati, karena koneksi ke server sekolah tersambung offline.

Selain itu, pemilihan sekolah yang akan ikut UN CBT mempertimbangkan kesiapan infrastruktur sekolahnya. Biasanya pihak sekolah sudah menyiapkan UPS untuk mengantisipasi mati lampu.

Tampilan UN CBT

Saat UN CBT, siswa akan diberi ID dan password masing-masing. Setelah login ke aplikasi CBT, siswa akan diminta memasukkan token seperti password, misalnya WYZA4T. Token ini akan diberitahu oleh proktor di ruangan masing-masing saat ujian akan berlangsung. Setelah memasukkan token, klik "Mulai" dan soal akan muncul. Berikut beberapa contoh tampilannya.





Timer

Pada bagian atas halaman tes, peserta dapat melihat waktu sisa dari ujian yang sedang kalian kerjakan.

Navigasi Soal

Pada sidebar kanan, ada tombol nomor yang merepresentasikan nomor soal. Peserta tes bisa pindah ke soal-soal yang lain. Jadi untuk mengerjakan soal ga harus sesuai urutan. Tinggal klik aja tombol nomornya. Saat kalian sedang membuka satu soal, tombol nomor soal yang sedang kalian buka itu akan berwarna biru muda. Ini akan memudahkan kalian untuk mengetahui kalian sedang mengerjakan soal nomor berapa.

Menjawab Soal

Untuk menjawab soal, peserta tes dapat menggunakan mouse dengan mengklik tombol A-B-C-D-E yang terlihat pada gambar. Peserta juga dapat menjawab dengan menekan tombol keyboard A-B-C-D-E. Ketika peserta telah memilih satu jawaban, tombol nomor soal akan berubah warnanya menjadi abu-abu dan akan muncul indikator kecil jawaban di tombol nomor soal. Kalian bisa lihat pada gambar kedua, misalnya. Pada sisi kanan atas tombol nomor 1, ada tulisan C. Itu berarti si peserta telah menjawab soal nomor 1 dengan pilihan C. Walaupun demikian, kalian tetap bisa leluasa mengganti jawaban. Indikator akan berubah sesuai pilihan.

“Perangkat-perangkat apa saja yang digunakan saat CBT berlangsung?”

Tentu yang kita bahas sekarang mengenai Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak)-nya.

a. Hardware dan Software
  • Komputer client dan server;
  • Server lokal dan pusat;
  • LAN (Local Area Network);
  • Akses Internet;
  • Browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Windows Edge, Internet Explorer, dll.);
  • Sarana pendukung (Genset, UPS, PC client cadangan).


b. Spesifikasi

·      Server local
1)      Hardware server: Processor Xeon 64 bit, RAM minimal 4 GB, Networking LAN;
2)    Software server:  Windows server 2008 64 bit, Virtual Box 64.3.16, Port 80 di server dapat diakses oleh komputer peserta. (jika di komputer server ada Xamp, Xamp dinonaktifkan atau port Xamp diubah menjadi 8080).
·      Client (Komputer Peserta)
1)      Hardware: Processor dual core, RAM minimal 512 MB, Networking LAN;
2)      Software: Windows XP/7/8/10 terinstall CBAT XAMBRO.

“Manfaat yang kita dapat dengan sistem CBT?”

Beberapa manfaat yang diperoleh dengan UNBK antara lain:
1. Minimnya kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak   soal,
2. Proses pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah,
3. Hasil ujian nasional dapat diumumkan jauh lebih cepat,
4. UNBK mendorong terwujudnya efektifitas, efisiensi, dan transparansi penyelenggaraan UN.

“Kalau begitu perbedaan CBT dan PBT itu apa?”

Awal mulanya sebelum menggunakan CBT pelaksanaan UN maupun SBMPTN masih menggunakan kertas atau dikenal dengan PBT (Paper Based Test).

PBT (Paper Based Test) adalah ujian yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Kareteristik dari jenis test ini hampir sama dengan tes tertulis atau PBT yaitu menggunakan perangkat test untuk beberapa peserta dengan waktu pengerjaan test yang sama hanya saja perbedaannya terletak pada teknik penyampain soal yang tidak lagi menggunaka kertas, baik untuk naskah test maupun untuk lembar jawabannya.

Penilaian dan pengkoreksian juga langsung dilakukan oleh komputer. Sehingga perbedaan antara CBT dan PBT hanya terletak pada alat yang digunakan saja dimana PBT (Paper Based Test) menggunakan kertas sedangkan CBT (Computer Based Test) menggunakan komputer.

“Apa Keuntungan dan Kerugian menggunakan sistem CBT?”

Keuntungan dari sistem CBT, yaitu :
·       Menghemat penggunaan kertas.
Dalam pelaksanaan CBT ini, tujuan yang utama adalah menghemat penggunaan kertas yang dinilai sangat boros dalam pelaksanaan Paper Based Test.
·      Menghemat biaya percetakan.
Selain menggunakan kertas yang banyak, PBT juga melibatkan banyak percetakan dengan anggaran yang tidak sedikit. Oleh karena itu, CBT menghemat biaya percetakan karena semua soal ujian berbentuk soft copy bukan hard copy.
·      Menghemat waktu.
Dalam pelaksanaan PBT, peserta harus melengkapi data diri di dalam lembar jawaban komputer. Hal ini menyita waktu yang cukup banyak. Sedangkan dalam pelaksanaan CBT peserta dapat menghemat waktu karena peserta hanya perlu login dan data diri peserta akan terdeteksi.

Lalu kerugian menggunakan sistem CBT, yaitu :
·    Ketersediaan hardware
Di sekolah-sekolah di kota-kota besar, memiliki laboratorium komputer adalah hal yang wajib. Tetapi hal ini tidak berlaku di sekolah-sekolah terpencil yang ketersediaan komputer yang sangat terbatas. Hal ini memperhambat dalam pelaksanaan CBT.
·     Server yang lemah
Server yang lemah juga memperhambat pelaksanaan CBT. Jumlah client yang banyak namun server lemah dapat menyebabkan error dan pelaksanaan CBT terhambat dan menyita waktu yang banyak.
·     Penglihatan peserta lebih cepat lelah
Menatap layar komputer yang lama dapat menyebabkan penglihatan peserta lebih cepat lelah karena radiasi komputer.

Computer Based Test (CBT) terbukti mampu menjadi inovasi teknologi modern untuk membantu kegiatan manusia, khususnya dalam pembahasan ini di dunia pendidikan. Tidak sampai disitu, perkembangan teknologi bidang pendidikan akan masih berlanjut yang akan menghasilkan teknologi baru yang lebih canggih, efektif, dan efisien.


Source / Sumber :
https://www.zenius.net/blog/11038/cbt-pbt-ujian-sbmptn-un

Kelompok 1 (2KA01)  :
Ainindia Nurul R
Amanda Pusparini
Fakhriansyah Husaini
Ismail Saleh







Sabtu, 30 September 2017

Fenair : The Memory of Lost : Prolog

September 30, 2017 0 Comments
FENAIR
THE MEMORY OF LOST

by Ainindianra























We were different

From head to toe

But this is just only the beginning

Of everything



















coming soon


fenair@2017





























Cast


Jennie as Fera






Jisoo as Dara






Rose as Ainin






Lisa as Endah






Nash Grier as Ex






Cameron Dallas as Ken























Cerita ini dibuat pada tahun 2015 bulan April, dan telah diterbitkan di buku online Wattpad pada tahun yang sama. Kemudian telah diselesaikan pada tahun 2016 bulan Juni. Kali ini gue mencoba mem-post cerita yang sama di blogger tanpa mengubah alur ceritanya.


Dalam cerita sebelumnya, gue ngga menambahkan peran dalam cast, namun kali ini gue tambahin hanya sebagai memperjelas ceritanya aja.


Mohon perhatiannya dari seluruh pembaca agar meninggalkan komentar:))


Komentar sangat berarti bagi penulis. Terimakasih


hehe




Regards,








Selasa, 04 Juli 2017

Rokok, Bahaya? [source:Kamu Harus Tahu]

Juli 04, 2017 0 Comments

Rokok bukanlah barang langka di negeri ini. Dari mulai kalangan bawah sampai kalangan terpelajar telah menjadi pecandu rokok. Dan saking murahnya rokok di indonesia, seorang pelajar pun dapat membeli rokok hanya dengan uang jajannya



Lalu bagaimana awal mula rokok ditemukan? dan apa penyebab rokok di indonesia sangatlah murah?



Sudah sejak ribuan tahun yang lalu, daun tembakau atau nicotiana tabacum telah digunakan oleh manusia. Dahulu tembakau dibakar dan dihisap melalui sebuah pipa pada penutupan acara sacral suku maya. Tembakau pertama kali dibudidayakan untuk kepentingan ekonomi pada abad ke 16 di amerika utara. Seiring dengan penemuan dan penaklukan benua baru oleh bangsa eropa, tembakau pun mencapai daratan eropa dan akhirnya menyebar hingga ke seluruh dunia.







Pada abad ke 19, industri rokok mulai bertumbuh pesat di amerika serikat. Singkatnya, pada tahun 1980-an karena banyaknya himbauan akan bahaya rokok, pemerintah amerika serikat mulai mengambil tindakan untuk membatasi rokok. Dari mulai memberikan label peringatan pada bungkus rokok, hingga dilarangnya perusahaan rokok untuk beriklan di televise maupun radio. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan rokok mengalami kemunduran dan sulit untuk menjual produknya di amerika serikat. Dan dari sanalah produsen rokok mulai melirik untuk mengekspansi produknya ke Negara-negara berkembang termasuk Indonesia.







Pada tahun 2005 philip moris, perusahaan rokok terbesar di dunia berhasil mengakui sisi 98% saham produsen rokok terbesar di Indonesia yaitu SAMPOERNA.







Indonesia adalah pasar terbesar industry rokok kedua di asia setelah cina, dengan populasi lebih dari 255 juta jiwa sebanyak 54 juta orang dewasa dan 3 juta orang remaja Indonesia menjadi perokok aktif.







Menurut WHO, perokok usia remaja di Indonesia akan terus bertambah jumlahnya. Dikarenakan industri rokok di Indonesia memiliki target pasar anak muda untuk dijadikan sumber pendapatan pada beberapa dekade ke depan.







Faktor yang menyebabkan setiap orang mudah mendapatkan rokok bukan hanya distribusi begitu luas sehingga mencapai pelosok nusantara. Tetapi juga karena harga rokok di Indonesia yang sangat murah. Bahan baku yang dipakai untuk pembuatan rokok sebagian besar berasal dari dalam negeri. Ditambah dengan biaya tenaga kerja yang murah di Indonesia menyebabkan biaya produksi rokok menjadi rendah. Kasarnya, orang termiskin di Indonesia pun dapat menjadi konsumen rokok.







Jadi, apakah wacana pemerintah untuk menaikkan harga rokok adalah solusi terbaik untuk mengurangi tingkat konsumsi rokok di Indonesia?















Ayo kita ber-opini.



[source: youtube.com channel Kamu Harus Tahu : Apa Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Bahaya Rokok - Ayo Beropini #4]