Jumat, 16 September 2016

Mengulas : Resensi Film “The Raid : Redemption”

1.     Sinopsis

Sekelompok tim SWAT tiba di sebuah blok apartemen yang tidak terurus dengan misi menangkap pemiliknya seorang raja Bandar narkotik bernama Tama (Ray Sahetapy). Apartemen tersebut terbilang sulit untuk dilumpuhkan yaitu dengan memiliki 30 lantai dan rawan karena tidak pernah sama sekali tersentuh oleh aparat keamanan. Hal itu diperparah karena tempat itu juga menjadi sarang para pembunuh, anggota gangster, pemerkosa dan pencuri.
Rama (Iko Uwais), salah satu anggota SWAT tersebut, harus rela meninggalkan isteri yang sedang dalam keadaan hamil dan keluarganya demi menjalankan tugas selaku aparat hukum.
Tim SWAT bergerak pada pagi buta, diam-diam mereka merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Namun, ketika pergerakan mereka terlihat oleh kamera pengintai Tama, penyerangan tersebut terbongkar. Lalu, Tama menginstruksikan anak buahnya untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua akses jalan keluar.
Rama dan pasukannya terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen. Keadaan ini dimanfaatkan Rama untuk memberi perlawanan tiada ampun.

2.     Ulasan
Film ini pernah diputar di berbagai Negara. Termasuk Hollywood. Sebagian besar ide cerita keluar dari Gareth Evans. Evans mengatakan bahwa dia menyukai konsep sebuah bangunan terisolasi yang menawarkan perlindungan kepada penjahat.
Film “The Raid : Redemption” mendapat sikap baik dari para penonton dan kritikus film. Penonton dibuat susah untuk mengedipkan mata saat menonton film ini. Film ini mencampur genre bersama-sama, untuk membawa lebih ke film seni bela diri daripada kesedar murni tindakan.
Adrenalin penonton saat menyaksikan film ini akan terus naik dan tidak akan berhenti sampai menit terakhir. Menurut saya, Evans berhasil memberikan visualisasi pertarungan silat yang memukau dengan para actor kawakan seperti Iko Uwais, Joe Taslim, maupun Donny Alamsyah.
Namun, film ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang menderita lemah jantung dan ‘lemah perut’, khususnya ketika adegan sebauh lampu neon digunakan sebagai senjata.

3.     Evaluasi
Film “The Raid : Redemption” berhasil membuat penonton ‘melek’ tiap waktu. Karena setiap adegan selalu ada pertunjukan pertarungan silat yang ekstrem dan menegangkan sehingga para penonton antusias mengikuti jalannya cerita. Selain itu film ini menuai komentar baik maupun dari luar maupun dalam negeri. Film ini berhasil mendapat banyak pernghargaan, salah satunya penghargaan special dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival 2011 karena mempromosikan pencak silat melalui sinema.
Namun, film ini secara khusus dipertunjukkan hanya untuk orang dewasa, karena dalam film ini hampir disetiap adegannya berunsur kekerasan, maka anak dibawah umur wajib didampingi oleh orang tuanya.

4.     Saran


Cerita yang seru dan tidak membosankan, menjadi salah satu alasan mengapa kita harus menonton film ini. Selain itu, berbagai kejutan adegan ekstrem bahkan suasana horor membuat penonton bertanya-tanya dan penasaran untuk melihat para aktor didalamnya bermain film seni silat. Jadi, film ini layak untuk ditonton.



Dibuat pada tanggal : 19 Mei 2015
Penulis : Ainindia Nurul R
Penasihat : Ibu Yuyu (SMAN 106 JKT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar