Sekelompok
tim SWAT tiba di sebuah blok apartemen yang tidak terurus dengan misi menangkap
pemiliknya seorang raja Bandar narkotik bernama Tama (Ray Sahetapy). Apartemen
tersebut terbilang sulit untuk dilumpuhkan yaitu dengan memiliki 30 lantai dan
rawan karena tidak pernah sama sekali tersentuh oleh aparat keamanan. Hal itu
diperparah karena tempat itu juga menjadi sarang para pembunuh, anggota
gangster, pemerkosa dan pencuri.
Rama
(Iko Uwais), salah satu anggota SWAT tersebut, harus rela meninggalkan isteri
yang sedang dalam keadaan hamil dan keluarganya demi menjalankan tugas selaku
aparat hukum.
Tim
SWAT bergerak pada pagi buta, diam-diam mereka merambah ke dalam gedung dan
mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Namun, ketika
pergerakan mereka terlihat oleh kamera pengintai Tama, penyerangan tersebut
terbongkar. Lalu, Tama menginstruksikan anak buahnya untuk mengunci gedung
apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua akses jalan keluar.
Rama
dan pasukannya terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni
apartemen. Keadaan ini dimanfaatkan Rama untuk memberi perlawanan tiada ampun.
2.
Ulasan
Film
ini pernah diputar di berbagai Negara. Termasuk Hollywood. Sebagian besar ide
cerita keluar dari Gareth Evans. Evans mengatakan bahwa dia menyukai konsep
sebuah bangunan terisolasi yang menawarkan perlindungan kepada penjahat.
Film
“The Raid : Redemption” mendapat sikap baik dari para penonton dan kritikus
film. Penonton dibuat susah untuk mengedipkan mata saat menonton film ini. Film
ini mencampur genre bersama-sama, untuk membawa lebih ke film seni bela diri
daripada kesedar murni tindakan.
Adrenalin
penonton saat menyaksikan film ini akan terus naik dan tidak akan berhenti
sampai menit terakhir. Menurut saya, Evans berhasil memberikan visualisasi
pertarungan silat yang memukau dengan para actor kawakan seperti Iko Uwais, Joe
Taslim, maupun Donny Alamsyah.
Namun,
film ini tidak dianjurkan bagi orang-orang yang menderita lemah jantung dan
‘lemah perut’, khususnya ketika adegan sebauh lampu neon digunakan sebagai
senjata.
3.
Evaluasi
Film
“The Raid : Redemption” berhasil membuat penonton ‘melek’ tiap waktu. Karena
setiap adegan selalu ada pertunjukan pertarungan silat yang ekstrem dan
menegangkan sehingga para penonton antusias mengikuti jalannya cerita. Selain
itu film ini menuai komentar baik maupun dari luar maupun dalam negeri. Film
ini berhasil mendapat banyak pernghargaan, salah satunya penghargaan special
dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival 2011 karena mempromosikan pencak
silat melalui sinema.
Namun,
film ini secara khusus dipertunjukkan hanya untuk orang dewasa, karena dalam
film ini hampir disetiap adegannya berunsur kekerasan, maka anak dibawah umur
wajib didampingi oleh orang tuanya.
4.
Saran
Cerita yang
seru dan tidak membosankan, menjadi salah satu alasan mengapa kita harus
menonton film ini. Selain itu, berbagai kejutan adegan ekstrem bahkan suasana
horor membuat penonton bertanya-tanya dan penasaran untuk melihat para aktor
didalamnya bermain film seni silat. Jadi, film ini layak untuk ditonton.
Dibuat pada tanggal : 19 Mei 2015
Penulis : Ainindia Nurul R
Penasihat : Ibu Yuyu (SMAN 106 JKT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar